Friday, 7 October 2011

The Stranger's Poetry Part. I





"Senja Menggema"
by : Hindun Nurzahara

Sejenak ku termenung
Kuingin rasakan tamparan alam dibatas dunia
Senyum simpulku menahan gundah kelana
Memecah kebisuan yang lama tercenung
Ku dengungkan bait yang tak kunjung merenung
Melanglang meratap tak bergerak

Oh kaum setan !
Kau ajak diriku kembali menari diatas permukaan air
Percuma !
Aku tak mau terjebak diantara dua dunia
Ruang dimensi bangsamu bukanlah bagian diriku
Sudah waktunya kita berpisah
Biarlah kita berdiri didunia kita masing-masing
Biarkan ku nikmati keindahan ini tanpa kau ganggu
Sekali ini saja, ku ingin duduk lama diberanda..


“Rumah kaca”
by : Hindun Nurzahara

 Melihat titik-titik hujan menusuk-nusuk kaca jendela
Bagai mendengar orkestrasi nyanyian bunga, burung, dan bulan
Ada kecemasan ditengah kegaduhan
Banyak orang saling diam
Menghayati makna cinta

Duka yang tenggelam diantara kata-kata palsu,
adalah tikaman yang mencabik kesetiaan
Mulut kelu menghamburkan caci maki yang disampaikan dalam orasi memabukkan
Keliaran hati mencoba menerobos dinding itu
Pikiran jelajahi segala kemustahilan

Warna-warni pelangi semakin kabur oleh kabut
Seperti perjalanan panjang dalam hitungan waktu
Ketidak berdayaan menghadirkan bau kematian dan proses pemumian
Ketakuatan menekan kebeasan dan gairah
Jadilah penonton segala cerita 

Ya, hanya penonton !
Diam atau dipaksa bisu
Duduk dipojok-pojok kehidupan
Aku bergerak-terpatah-patah
Berjalan dengan kaca mata kuda tanpa jiwa
Kini lengkaplah episode kematian itu
Hujan membuat kabut pada kaca jendela mengiringin prosesinya

Tinggalah kini tangan-tangan yang mengepal lunglai.

2 comments:

  1. Nice poetry, like it . It's seems so classic :)

    ReplyDelete

What are you looking for..?

Keep Moving Forward with much idea and creation on your Blog...

Popular Posts

Author

Do you have an advice for this blog, call me.

Followers

Search Engine MarketingSubmit Express
WELCOME TO MY LITTLE WORLD, GUYS !!