“Memorabilia”
by : Hindun NurzaharaKuamati papan catur
Hitam putih, laksana sejarahku.
Memorabilia
Sesuatu yang patut dikenang
Memorabilia
Hal hitam yang patut aku ingat, tentang sejarah masa lalu hitam diingatan
Memorabilia kudakwahkan
Bertahta bak raja
Emas permata tiada hingga
Yang kumau jadi nyata

Angkuh bak pemilik
Sombong laksana dewa
Tinggi hati seperti iblis
Gelap mata karena harta
Benda-benda rawatan pusaka
Nilai rendah makhluk sesama
Laknat hidup rakyat jelata
Jago merah memorabilia
Jago merah kau lahap yang dipunya
Sengat setinggi-tingginya listrik kecil
Meranggas api memakan benda pusaka
Kududuk bak raja
Kumainkan papan putih
Dibagian itu kini ku berada
Harta melimpah
Kesombongan
Malapetaka
Sang raja asli singkirkan semua
Sadar lemah
Sadar tak pantas
Kini ku berada digaris benar
Memorabilia hitam jadi memorabilia putih
Rendah hati
Sadar indah untuk berbagi..
“Perpisahan dan pertemuan”
by : Hindun NurzaharaAir laut,
Menjadi uap dan naik
Menjelma menjadi segumpal mega
Awan,
Terapung diatas pegunungan dan lembah
Jatuh ! bercucuran kepadang-padang, lalu bergabung bersma aliran sungai dan kembali kelaut –kerumahnya-
Kehidupan awan-gemawan itu adalah sesuatu perpisahan dan pertemuan..
No comments:
Post a Comment